Jangan Remehkan Javascript

Ketika mahasiswa ingin belajar pemrograman, sering timbul kendala seperti, harus mencari compiler terlebih dahulu, Integrated Development Environment (IDE) nya. Dan ini sering menjadi hambatan. Padahal tanpa perlu mencari-cari sebetulnya sudah ada perangkat bantu yang dapat digunakan untuk mempelajari pemrograman. Perangkat bantu itu adalah browser. Karena di dalam browser, selalu ada JavaScript yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana mempelajari teknik pemrograman.

JavaScript adalah bahasa pemrograman, yang berorientasi obyek dan bersifat dinamis. Bahasa pemrograman dinamis seperti JavaScript, Perl, PHP, Python, dan Ruby awalnya didisain untuk skrip. Kini bahasa tersebut mengalami kenaikan popularitas. Banyak program yang tadinya ditulis dengan bahasa pemrograman statis seperti C, C++, Java kini ditulis dalam bahasa dinamis. Bahasa JavaScript memiliki kemiripan dengan bahasa pemrograman fungsional dengan fasilitas lambda, dan closures. JavaScript berbeda dengan Java, dan awalnya bukan dikembangkan Sun tapi oleh Netscape. Saat ini JavaScript telah distandardisasi oleh ECMA sebagai ECMAScript (ECMA-262)

Banyak programmer yang meremehkan JavaScript. Dianggap JavaScript hanyalah bahasa pemrograman untuk web yang hanya untuk membuat huruf bisa berkedip-kedip saja, atau melakukan operasi sederhana di halaman Web. Memang anggapan ini masih melekat akibat JavaScript awalnya memang dikembangkan untuk keperluan itu. Tetapi kini telah berkembang pesat. Tentu saja itu tidak lepas dengan semakin besarnya kemampuan komputasi komputer, sehingga JavaScript di browser dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Popularitas AJAX menjadikan JavaScript seperti ditemukan kembali, dan dianggap bahasa serius.

Bahkan pekerjaan seperti emulasi suatu perangkat komputer pun dapat dilakukan dengan menggunakan JavaScript, Beberapa emulator yang menggunakan JavaScript telah ada misal JSMIPS [ http://codu.org/projects/trac/jsmips/] suatu simulator serba guna untuk MIPS. Siste, ini menggunakan kompilasi JIT (Just In Time) dengan kernel modular yang ditulis dengan JavaScript. Untuk yang ingin mempelajari proses 6502 (yang legendaris karena digunakan oleh Apple II) dapat menggunakan asembler yang ditulis diemulasikan di JavaScript [http://www.6502asm.com/].

Sedangkan bagi mereka yang penasaran bagaimana seandainya mensimulasikan suatu komputer lengkap, maka dapat melihat JSSpeccy [http://jsspeccy.zxdemo.org/] emulatur komputer ZX Spectrum yang populer tahun 80-an. Karena sintaks JavaScript tidak terlalu beda dengan C maka untuk membuat emulator ini dilakukan dengan mentranslasi Fuse Emulator [http://fuse-emulator.sourceforge.net/]. Emulator lainnya yang menarik adalah jsMSX [http://jsmsxdemo.googlepages.com/jsmsx.html], yang mengemulasikan konsole MSX, yang ada sebelum Nintendo Famicom. Perangkat kerasnya menggunakan prosesor Z80, dengan Video Display Processor TMS9918. Emulator ini dapat juga memainkan ROM dari permainan ini.

Tidak saja mengemulasikan perangkat keras yang lain, tetapi JavaScript dapat juga menjadi "host" bahasa pemrograman lain. Misal berfungsi sebagai interpreter dari bahasa lain atau membuat mesin virtual untuk bahasa pemrograman. Sebagai contoh HotRuby [http://hotruby.accelart.jp/], mesin virtual untuk Ruby yang ditulis di Javacript, memungkinkan menjalankan opcode dari Ruby pada lingkungan JavaScript. GoldenScheme [http://goldenscheme.accelart.jp] merupakan interpreter Scheme dan Jisp [http://www.ducklet.com/jisp] merupakan dialek Lisp yang diiplementasikan dalam JavaScript.

Lingkungan JavaScript dapat juga untuk memulai belajar pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrograman sederhana, misal dengan memanfaatkan NG-BASIC [http://www.ngbasic.com/], yang berfungsi sebagai interpreter BASIC yang ditulis di JavaScript. Sehingga pengguna dapat belajar bahasa pemrograman BASIC yang mudah ini, dan ini dilakukan dengan JavaScript di browser. Untuk anak-anak yang ingin belajar pemrograman dapat memanfaatkan interpreter LOGO [http://www.calormen.com/Logo/] yang ditulis di JavaScript.

Yang menarik dari itu semua, Dengan mudah orang dapat bisa melihat source code dari suatu aplikasi JavaScript. Sehingga kita dapat mempelajari bagaimana hal-hal di atas diimplementasikan dalam suatu bahasa pemrograman. Dengan cara ini maka proses pembelajaran akan dapat dilakukan lebih dalam lagi. Sekali lagi model Open Source menjadikan orang mudah untuk belajar. Teknologi yang terbuka akan mengakselerasi teknologi itu sendiri.

Oleh: Made Wiryana
Dari : "Majalah Komputer Chip"



0 Comments:

Posting Komentar