PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) resmi meluncurkan Mojopia.com portal penyedia layanan e-commerce, content agregator (pusat konten) dan fitur komunikasi.
"Kami menargetkan pada tahun 2010 sebanyak 1.000 merchant (pedagang) aktif membuka toko online di Mojopia dengan sekitar 1 juta jenis mata dagangan," kata Direktur Utama Mojopia, Shinta Dhanuwardoyo, saat peluncuran Mojopia, di Jakarta, Kamis.
Mojopia merupakan strategi perluasan bisnis Telkom yang memberi dukungan bagi para pelaku bisnis dalam mengembangkan usaha.
Menurut Shinta pada layanan e-commerce Mojopia menargetkan mendorong pertumbuhan pasar perdagangan secara elektronik di tanah air.
"Layanan ini dapat membantu mengembangkan Usaha Kecil Menengah, dan meningkatkan jumlah wirausaha melalui penyediaan platform online shopping," ujar Shinta.
Ia menjelaskan, selama ini perkembangan online shopping di Indonesia masih kecil atau sekitar 3 persen dari total pengguna internet yang baru mencapai 30 juta pada 2008.
Ragam alasan relatif kecilnya peminat belanja online saat ini karena kepercayaan, keamanan pennggunaan kartu kredit, masa pengiriman barang, kualitas barang, dan spesifikasi barang yang ditampilkan tidak sesuai dengan barang yang diterima.
Dalam mengembangkan kewirausahaan ujarnya, Mojopia memberi kemudahan membuka toko online sekaligus melakukan pembinaan dalam bentuk workhsop manajemen online.
Selain e-commerce, Mojopia juga terintegrasi konten dengan akses bagi para pelaku bisnis.
Meski begitu Shinta tidak bersedia menyebutkan nilai transaksi yang bisa diperoleh dari layanan e-commerce dan konten tersebut.
"Mojopia diprogram jangka panjang, dan sangat ditentukan dengan trafik dan jumlah pedagang yang aktif," ujarnya.
Khusus UKM yang relatif baru mendaftar belum dikenakan biaya transaksi.
Nanti akan disesuaikan dan dilihat perkembangannya, dengan transaksi Rp 5 juta-Rp 10 juta akan dikenakan transaction fee sebesar 5 persen dari nilai transaksi.
Tranformasi Bisnis
Sementara itu, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah menjelaskan, pengembangan Mojopia bagian dari implementasi transformasi bisnis Telkom yang sebelumnya berbasis telekomunikasi dan informasi menjadi lebih luas, yaitu Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment (Time).
Menurut Rinaldi, Mojopia.com bagian dari anak perusahaan Telkom, Metranet dengan investasi sekitar 2 juta dolar AS.
Investasi ditujukan untuk sumber daya manusia, membangun aplikasi, dan pemasaran.
Sedangkan penyediaan kapasitas infrastruktur "bandwitdh" dan "backbone" tetap menyewa kepada induk perusahaan Telkom.
Adapun untuk kemudahan transaksi online, Mojopia bersinergi dengan Finnet, anak perusahaan lain Telkom yang bergerak layanan solusi kartu pembayaran.
Sumber Antaranews.com
"Kami menargetkan pada tahun 2010 sebanyak 1.000 merchant (pedagang) aktif membuka toko online di Mojopia dengan sekitar 1 juta jenis mata dagangan," kata Direktur Utama Mojopia, Shinta Dhanuwardoyo, saat peluncuran Mojopia, di Jakarta, Kamis.
Mojopia merupakan strategi perluasan bisnis Telkom yang memberi dukungan bagi para pelaku bisnis dalam mengembangkan usaha.
Menurut Shinta pada layanan e-commerce Mojopia menargetkan mendorong pertumbuhan pasar perdagangan secara elektronik di tanah air.
"Layanan ini dapat membantu mengembangkan Usaha Kecil Menengah, dan meningkatkan jumlah wirausaha melalui penyediaan platform online shopping," ujar Shinta.
Ia menjelaskan, selama ini perkembangan online shopping di Indonesia masih kecil atau sekitar 3 persen dari total pengguna internet yang baru mencapai 30 juta pada 2008.
Ragam alasan relatif kecilnya peminat belanja online saat ini karena kepercayaan, keamanan pennggunaan kartu kredit, masa pengiriman barang, kualitas barang, dan spesifikasi barang yang ditampilkan tidak sesuai dengan barang yang diterima.
Dalam mengembangkan kewirausahaan ujarnya, Mojopia memberi kemudahan membuka toko online sekaligus melakukan pembinaan dalam bentuk workhsop manajemen online.
Selain e-commerce, Mojopia juga terintegrasi konten dengan akses bagi para pelaku bisnis.
Meski begitu Shinta tidak bersedia menyebutkan nilai transaksi yang bisa diperoleh dari layanan e-commerce dan konten tersebut.
"Mojopia diprogram jangka panjang, dan sangat ditentukan dengan trafik dan jumlah pedagang yang aktif," ujarnya.
Khusus UKM yang relatif baru mendaftar belum dikenakan biaya transaksi.
Nanti akan disesuaikan dan dilihat perkembangannya, dengan transaksi Rp 5 juta-Rp 10 juta akan dikenakan transaction fee sebesar 5 persen dari nilai transaksi.
Tranformasi Bisnis
Sementara itu, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah menjelaskan, pengembangan Mojopia bagian dari implementasi transformasi bisnis Telkom yang sebelumnya berbasis telekomunikasi dan informasi menjadi lebih luas, yaitu Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment (Time).
Menurut Rinaldi, Mojopia.com bagian dari anak perusahaan Telkom, Metranet dengan investasi sekitar 2 juta dolar AS.
Investasi ditujukan untuk sumber daya manusia, membangun aplikasi, dan pemasaran.
Sedangkan penyediaan kapasitas infrastruktur "bandwitdh" dan "backbone" tetap menyewa kepada induk perusahaan Telkom.
Adapun untuk kemudahan transaksi online, Mojopia bersinergi dengan Finnet, anak perusahaan lain Telkom yang bergerak layanan solusi kartu pembayaran.
Sumber Antaranews.com
Good Info Sob..
BalasHapus